obatgondok.my.id – Baru berbahaya kalau tubuh anak bukan dapat beradaptasi, kalau kejang lebih tinggi dari 30 menit, serta itu jarang
Jakarta – Dokter Spesialis Bidang Studi Bidang Kesehatan Anak Subspesialis Neurologi Setyo Handryastuti mengimbau orang tua tiada panik pada menghadapi kejang pada anak.
"Sebetulnya tak sebegitunya amat (kejang pada anak). Baru berbahaya kalau tubuh anak tiada sanggup beradaptasi, kalau kejang lebih besar dari 30 menit, serta itu jarang," katanya pada diskusi mengenai kejang pada anak yang dimaksud disertai di tempat Jakarta, Kamis.
Handryastuti mengungkapkan pengetahuan orang tua terhadap penyulut dari gejala kejang pada anak sangat penting agar orang tua tak lekas panik akibat tidaklah semua jenis kejang berbahaya pada anak.
Ia menyebutkan beberapa jumlah kondisi seperti demam, epilepsi, dan juga radang paru atau pneumonia, merupakan faktor umum kejang pada anak.
"Bisa juga diare, muntah, kekurangan cairan yang cukup berat, juga cedera kepala," tambahnya.
Handraystuti menjelaskan gejala kejang pada anak merupakan gangguan fungsi otak yang tersebut bersifat sementara, dimana gejala yang dimaksud dihasilkan tergantung pada bagian apa gangguan yang dimaksud terjadi.
Oleh sebab itu, menurut dia, kejadian kejang pada anak mampu terjadi di berbagai jenis, seperti kejang separuh tubuh, seluruh tubuh, tubuh tak merespon ketika ditepuk, jatuh yang mana mendadak ketika berdiri, kepala jatuh tanpa peringatan ketika sedang duduk, kemudian lain sebagainya.
"Setelah kejang juga ada beberapa gejala seperti bingung, lemas, kadang meninggalkan air liur, mengompol, kemudian kalau kejang cukup lama maka mampu menyebabkan anak tertidur dan juga normal ketika sudah ada bangun kembali," ungkapnya.
Untuk itu Handryastuti kembali menekankan untuk orang tua agar memperhatikan pemicu kejang anak, dan juga apa yang dimaksud dialami anak pada ketika kejang.
Ia menyarankan agar orang tua merekam kejadian kejang pada anak dan juga menyerahkan hasil rekaman yang dimaksud untuk dokter pada ketika berobat, guna mempermudah diagnosis dokter agar penanganan yang mana dijalankan menjadi akurat juga efisien.